Rabu, 11 Agustus 2010

Jangan Coba-Coba jahil sama Tasya

Karena nilai rapot Tasya bagus, Bunda Ratu Tujuh Pelangi menghadiahi sebuah pensil. Bentuknya lucu. Berwarna merah, terbuat dari kristal dan bertuliskan nama Tasya. Pada pangkalnya terdapat hiasan berbentuk koala yang juga terbuat dari kristal. Lucunya lagi, koala hiasan itu bisa merekam suara apa saja.

Sekarang Tasya bisa mengingat PR yang diberikan oleh gurunya, halaman berapa dan soal nomor berapa saja yang harus dikerjakannya. Selama ini Tasya sering lupa dan harus telpon teman-temannya untuk menanyakan PR.

"Tasya, buruan! Nanti telat, lho!" Nenek Fay telah siap di teras.

Sementara jam yang tergantung di ruang tamu menunjuk tujuh kurang lima belas menit. Tasya keluar dengan berseragam dan menyandang tas. Sambil berjalan, diamatinya pensil barunya. Dipencetnya tombol-tombol kecil yang melingkar pada cincin di bawah hiasan koala.

"PR Matematika, halaman 12, nomer 1 sampai 8..." terdengar rekaman suara Tasya dari pensil.

"Udah!" jawab Tasya sambil menjentikkan jari. "Yap, sekarang berangkat!"

Dari seluruh murid yang ada di sekolah Tasya, tak ada yang sejahil dan senakal Roni. Hari ini giliran Tasya yang dijahilinya. Saat pelajaran Bahasa Indonesia, diam-diam Roni menyembunyikan pensil baru Tasya. Padahal nanti ada pelajaran menggambar. Dan Tasya hanya bawa pensil itu.

Tasya tidak memperhatikannya, bahkan sampai Roni mengambil pensil ajaibnya dari dalam tasnya.

Selama istirahat Tasya berusaha mencari pensilnya. Teman-teman telah ditanyainya, tapi tak satu pun yang mengaku melihatnya. Uh, bandelnya si Roni! Ternyata dia telah mengancam seluruh anak di kelas!

"Awas ya, kalau kalian bilang atau meminjamkan pensil pada anak itu!" ancamnya sambil mengepalkan tinjunya.

Anak-anak patuh dan mengangguk-anguk karena takut.

"Hei, kodok! Aku pukul kamu kalau ngadu sama Bu Sam!" Roni pun mengancam Dewi, ketua kelas dan teman sebangku Tasya.

Sementara tangannya asyik memencet tombol-tombol pada pensil itu.

Tak lama kemudian bel berbunyi, tanda istirahat usai. Bu Sam masuk sambil membawa buku IPA, mata pelajaran berikutnya. Pelajaran yang menyenangkan sebenarnya buat Tasya, tetapi pikirannya masih tertuju pada pensil kesayangannya. Pandangannya menyebar ke seluruh penjuru kelas. Sesekali dilihatnya Roni dan gengnya yang cekikikan di belakang. Tapi ketika mata Tasya tertuju pada mereka, seketika mereka terdiam dan memasang tampang tak bersalah. Tasya mulai curiga.

"Apa nama hewan yang mirip kuda dan berbadan belang hitam-putih?" tiba-tiba Bu Sam telah memberikan pertanyaan.

"... kodok... Bu Sam... kodok... Bu Sam... kodok ... " sekonyong-konyong terdengar suara Roni dari belakang.

Keruan saja suasana kelas segera dipenuhi oleh suara tawa. Seluruh anak menertawakan Roni yang gelagapan di belakang. Mukanya merah dan bingung melihat seluruh mata di kelas tertuju padanya. Tangannya sibuk memenceti tombol pada pensil yang disembunyikan di bawah meja.

"Siapa itu?" bentak Bu Sam galak. Matanya menyelidik. "Kamu jawab apa Roni?"

Seketika ruang kelas terdiam.

"Bu... bu... bukan sa... ya, bu, " sahutnya tergagap. "Tapi... ini... "

Rupanya tanpa sengaja Roni telah merekam kata-katanya sendiri waktu mengancam Dewi. Lantas tanpa sengaja pula dia menekan tombol play waktu Bu Sam mengajukan pertanyaan. Masih dengan sikap galak Bu Sam meminta Roni maju. Tentu saja Bu Sam tidak percaya bahwa pensil yang ditunjukkan kepadanyalah yang mencemooh dirinya.

"Itu pensil saya, Bu!" wajah Tasya tiba-tiba berbinar.

Bu Sam melihat Tasya sejenak, kemudian bertanya pada Roni, "Benar ini pensil Tasya, Ron?"

Roni mengangguk sambil tertunduk. Dia tak mungkin mungkir karena nama Tasya tertera pada pensil itu. Tetapi akhirnya Roni dihukum oleh Bu Sam. Ingin tahu hukumannya? Berdiri di depan kelas sampai pelajaran IPA berakhir!

2 komentar:

  1. Huahahahaha..... kuapok iku Roni iku!
    Gag ngarah kepingin njailin Tasya lagi...

    Hahahahaha.
    Keren Win,, ini semua karanganmu? Aku udah baca kabeh lho
    lol

    BalasHapus
  2. wah kagak bisa jadi pertamaxx terus nih...
    ada orang diatas tuh... :D

    -dy-

    BalasHapus

Hallo Semua...

Kenalin.. Sang Jilbaber yang bernama wina ini, sekarang udah duduk di bangku kelas SMA lho!! Tepatnya sih, di kelas NASA SATELIT, SMADABAYA. Makasih juga.. udah jadi visitornya^^